Senin, 20 Februari 2012

trust me

Hujan emang bisa bikin suasana hati jadi nano-nano. Kadang asin, asem, manis, ramai rasanya. Asin ketika inget hal yang memalukan. Asem ketika inget hal yang bikin nyesek abis. Manis ketika inget "kita". Ramai rasanya ketika sadar kalau selama ini hujan bikin perasaan hati jadi gundah, atau senang sekalipun.
Satu lagi yang gak bisa ditinggalin. Galau. Rrrrraaawwwrrr!
Rasanya kangen tiap inget hal-hal yang nyenengin. Rasanya pengen kembali kesana buat mengulang. Atau kembali kesana buat memperbaikinya. Rasanya juga nyesek abis pas kita inget hal-hal yang bikin otak dan hati kita kaya air panas yang mendidih. "aaaaaaaaaaabcd" itulah kata yang selalu terucap tiap inget hal-hal yang memalukan, menyenangkan, menegangkan dan me-nyesek-an.
Setiap inget hal-hal itu, hati jadi agak gimanaaa gitu. Bukan berarti gak mau nginget-nginget juga sih. Tapi setiap ke flashback hal-hal yang pernah kita alami, rasanya kita bodoh banget pas waktu itu. Entah kita terlihat culun, mau-maunya dibegoin, mau-maunya di mainin, rela di bikin apa aja, sakit hati ini itu, tapi kita masih kuat dan bertahan.
Ummmm.. Sakit hati, artinya bisa sakit, agak sakit, sakit banget, dan sakiiiieetttt bangeuuuudht. Beberapa kata yang beda rasanya. Sakit hati bisa sama siapa aja. Pacar, Ortu, temen, sahabat, kakak, adik atau siapunlah didunia ini pasti bisa bikin sakit hati seseorang. Dan "sakit hati" pula yang gak mau mereka berikan pada setiap orang yang terpaksa harus merasakannya.
Terpaksa. Rasa terpaksa juga hal yang bikin hati nyesek juga sih. Entah kita yang dipaksa, atau orang yang kita paksa. Sengaja maksa atau sengaja dipaksa. Secara langsung dipaksa atau secara tidak langsung dipaksa. Mau diposisi yang manapun diantara kata "paksa" pasti gak enak. "di" atau "me" sama-sama bikin hati orang ngga nyaman.
Dan tentang kenyamanan, ini dia. Satu kata yang mungkin sulit tercipta diantara 1 anak manusia dan manusia lain. Kita engga akan pernah nyaman ketika kita ngerasa dipaksa sama orang. Begitu juga orang yang dinilai "memaksa".
Itu, hal yang paling ngga bisa masuk dihati. Ada resah, gundah, galau dan nyesek sekalipun itu masih fine-fine aja. Tapi kalau udah ada kata "terpaksa" udahlah angkat tangan. Gak mau kan terus ngerasa dipaksa? Gak mau kan dinilai kaya orang yang maksa-maksa?
Siapa sih orang yang gak mau dibahagiain? Siapa sih orang yang gak mau bikin orang lain bahagia? Semua orang butuh kesenangan. Aku, kamu, kita. Satu hal yang aku tau, kalau kita sayang sama orang-kita ngga akan pernah maksa-maksa apapun sama dia. Hal itu yang lagi aku pikirin. "Sebenernya aku maksa kamu ngga sih?" dalam hal kita harus barengan. Aku ngga mau jadi orang yang "me" dan menjadikan kamu sebagai orang yang "di". Karena aku tau, hal itu engga akan bikin kamu nyaman. Aku takut, kehadiranku selama ini cuma bikin kamu tertekan. Gak nyaman. Dan aku gak mau hal itu ada diantara kita. Karena pasti sakit rasanya. Jadi kamu yang "di" atau aku yang "me". Juga sebaliknya.
Satu hal yang aku mau. Keterbukaan. Tunjukin bahwa kamu nyaman, seneng, dan punya rasa yang beda. Cukup.
Aku ngga pernah minta apa-apa. Karena aku takut, permintaanku bisa bikin kamu merasa dipaksa. Tertekan dan ngga nyaman. Tapi wajarkan kalau aku punya harapan? Kalau kamu mau, hal itu pasti bikin aku seneng, Kalau kamu gak mau, hal itu ngga akan bikin perasaan sayang berubah.
You'll always be my babytrust me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar